Ford Mustang GT V8 2010

Mobil ini merupakan facelift dari model sebelumnya. Perubahan ada pada lampu depan yg lebih argesif, interior dan Stability Control yang kini menjadi kelengkapan standard. Karakter American Muscle sangat kentara ketika kita ajak berlari, sentakan torque yg besar membuat mobil ini sangat mudah untuk kick down, tenaga sudah terasa di putaran bawah sehingga enak untuk touring.

Opel Blazer 2002-2005

Blazer generasi ketiga(2002-2005), diproduksi pertama kali tahun 2002. Generasi Ketiga 2002-2005 Chevrolet Blazer,Montera and Brazilian/Samba Produsen General Motors Indonesia. Masa dalam produksi 2002-2005.

Peugeot 206

Peugeot 206 masuk ke Indonesia tahun 2001 dengan model XR yang CBU. Nah untuk lebih lengkapnya sejarah Peugeot 206 di Indonesia adalah sbb: ane ambil dari milis 206 di Yahoo.

Mitsubishi Colt L300

GL300 merupakan kendaraan pick up yang dikategorikan sebagai light commercial truck. sejak pertama kali di keluarkan mobil ini sudah beberapa kali melakukan facelift hingga product terakhirnya yang dilengkapi dengan power steering yang bikin mudah untuk bermanuver.

Mercedes-Benz C Class W202

Mercedes W202 sebenarnya mobil yang enak untuk dipakai harian, di dalam kota, dan bahkan keluar kota. Versi yang C180 sayangnya, lebih enak untuk dipakai dalam kota, karena dengan transmisi matik, mobil ini useless dipakai keluar kota, apalagi dengan terrain Indonesia yang berbukit. Versi C200 jauh lebih enak ketimbang C180 dalam semua aspek.

Rabu, 09 Mei 2012

Nissan Grand Livina 2007

Merk: Nissan
Model: Grand Livina XV
Transmisi: Manual 5 percepatan/ Otomatis 4 perceptan
Tahun Pembuatan: 2007
Harga Baru: 180 juta
Harga Second: +/- 174 juta (CMIIW)


Quote:
Spesifikasi Kendaraan:
4 cyl inline, 16 valve
DOHC dan CVTC(continuous variable valve timing control) 1498cc Kapasitas BBM: 52,4 L EPS PW Alarm ECCS Monocoque body ABS EBD
MR18DE/HR16DE kompresi 9.9:1
Suspensi: McPherson Strut with stabilizer(Front) Torsion Beam With Stabilizer(Rear)

Ulasan:
Nissan Grand Livina yang bernuansa Compact MPV merupakan gabungan
antara sedan dengan nuansa MPV yang cukup kental.

Compact MPV yang satu ini menganut sistem suspensi layaknya sedan eropa, dengan sokongan McPherson Strut with stabilizer di depan Torsion Beam With Stabilizer di belakang, menjadikannya sangat nyaman dikendarai. Suspensinya yang tergolong empuk menjadikan perjalanan anda terasa nyaman. Melewati jalanan yang begitu bergelombang bukan masalah bagi Nissan Grand Livina ini, karena telah dilengkapi sebuah perangkat ripple control pada shock absorbernya sehingga guncangan kecil yang terjadi diantara ayunan suspensi mampu teredam dengan baik. Masih dari sektor suspensi, dengan pemilihan bahan yang ringan namun cukup kuat dapat membuatnya memiliki handling yang cukup baik.

Daya tampung Nissan Grand Livina ini mampu menampung sekitar 7 penumpang dewasa, namun sayang kenyamanan pada jok baris ketiga sedikit terganggu karena kabin yang tidak terlalu luas.
Volume bagasi belakang cukup untuk membawa barang2 anda.

Dari sektor dapur pacu yang berbahan aluminium-MR18DE yang telah dilengkapi dengan teknologi CVTC(continuous variable valve timing control), kontrol bahan bakar injeksi elektronik dan sematan teknologi Drive-by-Wire sehingga memberikan torsi & akselerasi halus sementara mengurangi noise & konsumsi bahan bakar. Konsumsi BBM Nissan GL termasuk irit. Konsumsi dalam kota bisa mencapai +/- 1:10-11(CMIIW), sedangkan konsumsi BBM luar kota bisa mencapai 1:14-16(CMIIW).

Desain lekuk body yang apik namun cenderung terlihat kaku. Desain lekuk body yang apik diyakini mampu memberikan kenyaman dikala anda menempuh kecepatan tinggi, sehingga gejala body roll tidak begitu terasa, serta peredaman mesin yang baik layaknya sedan-sedan premium eropa.

Positif
- Irit BBM
- Interior beraroma eropa(kualitas material baik)
- Handling bagus
- Gejala Body roll minim
- Perpindahan transmisi yang lembut

Negatif:
- Kabin jok baris ketiga kurang luas
- Hidung mobil tidak terlihat
- Tidak ada lampu baca di kabin depan(CMIIW)
- Ground Clearance


Ringkasan:

Sebuah Compact MPV yang irit BBM, dengan dukungan suspensi yang lembut, serta interior yang bernuansa ala sedan eropa. Merupakan Jawaban bagi anda yang menginginkan sebuah pengalaman berkendara compact MPV dengan kenyamanan setara sedan eropa.

Pendapat pribadi (subjective):

Konsumsi BBM yang terbilang irit menjadi faktor yang kuat untuk meminang mobil ini. Konsumsi BBM nya bisa mencapai 1:10-11 dalam kota(tergnatung driving stlye anda tentunya), luar kota bisa mencapai 1:14-16.

Dengan berbagai macam teknologi yang disematkan dalam Compact MPV ini seperti perangkat ripple control pada shock absorbernya sehingga memungkinkan untuk meminimalisir goncagan serta getaran yang terjadi, kenyamanan dalam berkendaraan pun didapatkan.

Desain grill yang apik layaknya sebuah mobil mewah eropa membuat Nissan Grand Livina tampil manis, pun dengan desain lekuk body yang tampak kaku namun tetap terlihat apik.

Sebuah Compact MPV yang cocok untuk anda miliki, kenyamanan ala sedan eropa, dengan harga yang cukup bersahabat untuk kantong asia. Overall Nissan Grand Livina XV merupakan Compact MPV yang cukup menjanjikan. Dengan harga baru yang ditawarkan cukup adil dengan segala kenyamanan yang ada dan segala fitur keselamatan yang ada. Sangat worthed untuk dibeli.

Selasa, 08 Mei 2012

Mitsubishi Kuda Diamond

Merk: Mitsubishi
Model: Kuda Diamond
Transmisi: Manual
Tahun Pembuatan: 2002
Harga Baru (pada saat punya/tes): 2nd 2007, 75jt
Harga Second (pada saat penulisan ulasan): 85-90jt (harga pasar di Malang)

Spesifikasi Kendaraan:
Menurut Buku Manual
- Displacement : 2000cc
- Mesin : 4G63 vb2, 4 Cilinder, SOHC.
- Diameter Cyl x Langkah : 85 x 88 mm
- Kompresi 9.5 : 1
- Output : 112 PS / 5500rpm
- Top speed 180Kpj
- Torsi : 16.2 kgm / 3500rpm (selisih dikit sama yg solar 16.8 kgm / 2500)
- Bahan Bakar minimal RON87

Ulasan:
Mobil ini kurang populer di indonesia, tapi merupakan nilai plus tersendiri, karena jarang ketemu di jalan sehingga tidak pasaran modelnya. Menurut data penjualan KTB, dari th 2002-2003 (kemudian facelift) hanya terjual 20000 unit.

Konsumsi BBM dalkot 1:7-8 (setir normal), 1:9 (setir kalem, rpm 2000-2500, tanpa macet dan start selalu gigi 2). Luar kota 1:9 (ngebut), 1:10an (santai). Sangat sulit dapat lebih dari 11km/l.
Mesin sangat2 responsif, tarikannya serasa sedan walaupun dia body minibus.

Sudah menjadi kebiasan mitsubishi, kalau spidometernya gak boongan. Kalau disitu ditulis top speed 180kpj, nih mobil memang bener2 tembus 180kpj dengan kondisi standart 100% tanpa kesulitan dan tanpa lama.

Bantingan keras pol, body rigid banget tapi yg gue salut tidak ada bunyi plastik2 berceramah di dalam kabin. Kabin cukup kedap, suara mesin dalam keadaan normal nyaris tak terdengar, tapi kalau malam hari dan sepi sedikit terdengar dari dalam kabin.

Bantingan keras dapat dikurangi dengan melakukan beberapa modifikasi, seperti mengganjal per keong depannya dg karet sekitar 1cm, memakai karet stabilizer yg lebih lembut, mengganti per no.1 belakang dg per lokal dan mengganti per no.3 dg potongan per bawaan no.1. Didapatlah kuda yg empuk tapi "relatif" tidak limbung.


Positif:
- Model cukup Ok buat gue, tidak terlalu kecil dan tidak kebesaran, cukup lincah, buat nyalib2 enak, buat bawa barang enak juga.
- Plat body tebal dan berat, bemper juga keras. Pernah ditabrak motor honda suprax125 sampai patah jadi 2 tuh motor, bemper depan cuman pecah dan lobang di bagian cornernya, sedangkan fender, lampu dan grill tidak lecet sedikitpun. Apalagi bagian belakang, ditabrak Mio sampai bannya bengkok, tuh bemper penyok dikit aja.
- Larinya enak, handling enak
- Stabil & tidak limbung2
- Kabin senyap
- Kaki2 kuat, dan partnya relatif murah
- Mesin powerfull, torsi gede (hampir sama dg saudaranya yg solar). Dalam kondisi normal bisa start langsung gigi 2, dan tidak memiliki masalah power di tanjakan tajam dg AC & dobel blower nyala non-stop.
- Tarikannya seperti nyetir sedan
- Cukup pakai Premium

Negatif:
- "Relatif" Boros (tapi buat gue masih okeh)
- Bantingan keras (butuh penyesuaian kalau ingin empuk)
- Remnya kurang pakem
- Setir tidak seringan kompetitor
- Depresiasi harga dari baru agak tinggi. Kalau 2nd sudah relatif stabil.
- Hampir semua kuda punya masalah dg lampu depan yg kurang terang.
- Jok tipis dan tidak empuk. Kabin penumpang agak sempit (Emang gue pikirin, kan gue yang nyetir he he he).

Ringkasan:
- Worthed banget nih mobil kalau membutuhkan mobil angkutan yang enak buat ngebut.

Pendapat pribadi (subjective):
Kuda ini relatif tidak banyak masalah, hampir tidak ada keluhan selain "boros" dan suspensi yg keras, sparepart relatif murah, dan dalam banyak hal "lebih awet" dibanding kompetitor (kecuali harganya ya). Untuk pemakaian 2nd hand sangat rekomended, karena mayoritas kuda Mpi masih dalam kondisi segar dan tidak banyak komponen KW-nya. (Thats what i like from mitsubishi indonesia).

Senin, 07 Mei 2012

Mercedes-Benz CLS 350 CGI

Merk: Merc Benz (mercedes benz)
  • Model: CLS 350 CGI
  • Transmisi: 7-spd auto/rwd
  • Tahun Pembuatan: 2011 (CMIMW)
  • Harga Baru (pada saat punya/tes): Rp 1,66 miliar (off-the-road)
  • Harga Second (pada saat penulisan ulasan): Rp 1,00 miliar (kurang lebih  )

Spesifikasi Kendaraan:
  • Mesin: 3.498 cc V6, 306 dk
  • Torsi maksimum: 370 Nm/3.500-5.250 rpm
  • 0-100 km/jam: 6,1 detik (klaim)
  • Konsumsi bbm: 14,28 km/l (klaim)
  • P x L x T: 4.940 x 2.075 x 1.416 mm
  • Wheelbase: 2.874 mm

Ulasan:
Mercedes-Benz CLS merupakan pelopor coupé empat pintu di kelas premium. Dikembangkan dari plaform E-Class, model baru berkode sasis C218 ini dibuat untuk 4 orang saja seperti model sebelumnya.

Ikon desain Mercedes yang revolusioner ini memiliki dimensi yang lebih besar dari pendahulunya. Panjangnya bertambah 30 mm menjadi 4.940 mm, sementara lebarnya kini 2.075 mm dalam kondisi spion terbuka. Tingginya naik 18 mm menjadi 1.416 mm.

Garis desain modern membuat penampilan generasi terbaru ini semakin agresif. Lengkungan garis bahu lebar serta hidung rata juga memberikan CLS tampilan yang lebih sangar.

Lampu utama dengan total 71 LED, melengkapi kesan modern. Sementara lampu belakang dibentuk bagaikan mata menyala. Profesor Gorden Wagener, Head of Design Mercedes-Benz merancang CLS sebagai bagian dari visi masa depan Mercedes-Benz.

Pada saat yang sama, hal tersebut mengambil inspirasi dari unsur stylish dan sporty tanpa melupakan kenyamanan yang selalu menjadi acuan coupé empat pintu Mercedes ini.

Di dalam, terlihat detail yang diselesaikan dengan sentuhan tangantangan terampil di pabrik Sindelfingen, Jerman. Beberapa bagian diproses secara hand made.

Tampilan interior premium ini masih dihiasi material galvanis matte pada beberapa bagian, seperti kisi-kisi AC maupun pada lingkar kemudi. Sebuah jam analog disematkan tepat di tengah-tengah dasbor di antara saluran udara AC.

Seluruh bagian dasbor juga dibungkus kulit yang telah melalui proses preshrinking sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitasnya agar tidak menyusut saat temperatur ekstrem.

Wood panel dengan lapisan high-gloss terhampar di dalam kabinnya. Panel instrumen dengan 3 cluster khas jajaran mobil sport Mercedes dengan imbuhan layar MID dengan layar full color di tengahnya. Tampilan ini mampu memberikan berbagai informasi mengenai kondisi mobil secara real time.

Tuas transmisi 7-GTRONIC tanpa kabel mekanis diletakkan pada kolom setir seperti halnya pada S-Class. Membuat konsol tengah bersih; meluangkan tempat bagi Comand system.

Tata suara Harman Kardon dengan Logic7 juga dikendalikan dari bagian ini. Sistem ini mampu menelan keping DVD maupun memainkan lagu dari iPod atau iPhone kesayangan Anda.

Baik kursi pengemudi maupun penumpang depan mendapatkan imbuhan pemijat pneumatic. Kursi pijat ini dapat diatur dari pengendaliannya pada sisi bagian dalam kedua kursi ini. Sayang penumpang belakang tidak memperoleh kenyamanan lebih.

Lingkar kemudinya begitu ringan saat parkir maupun di kecepatan rendah. Hal ini berkat penggunaan sistem elektromekanikal sebagai pengganti power steering hidraulisnya. Sayang kami belum sempat mengajaknya berlari, menguak potensi sesungguhnya.

Di kecepatan rendah, CLS 350 CGI terasa lebih kaku dibanding E-Class. Namun saat melalui beberapa speed bump, kenyamanannya semakin terasa dengan respons sistem suspensi yang mampu meredam getaran dan membuatnya terasa lembut.

Sebagai produk yang diposisikan antara E-Class dan S-Class, CLS mampu memberikan paduan sensasi sport modern dengan sentuhan elegan dan performa andal.


Positif:
  • lebih modern.
  • Aroma sport tetap dipertahankan.

Negatif:
  • Head room yang pas-pasan khas coupé maupun ruang kaki terbatas
  • Kenyamanan maksimal hanya di dapatkan oleh pengemudi


Ringkasan:
Generasi kedua CLS tampil dengan bentuk lebih modern. Aroma sport tetap dipertahankan tanpa melupakan sentuhan elegan dan kemewahan di dalamnya. Namun kenyamanan sebagai pengemudi lebih baik ketimbang sebagai penumpang belakang. Head room yang pas-pasan khas coupé maupun ruang kaki terbatas menjadi alasan kuat. Padahal pengemudi dan penumpang depan memperoleh fitur kursi pijat.


Pendapat pribadi (subjective):
Sport Sedan yg pas buat pengemudi yg ingin memacu kecepatan tanpa melupakan kemewahan di dalamnya, tapi kalo menurut ane sih kalo yg punya-nya Bos2 besar ato Bos2 mafia gitu kayaknya kurang nyaman gan kalo jadi penumpangnya

Minggu, 06 Mei 2012

Mazda CX-7 2010

Merk: Mazda
Model: CX-7 Facelift
Transmisi: 6-Speed Activematic with Active Adaptive Shif
Tahun Pembuatan: 2010
Harga Baru: R= 530jt GT= 590jt
Harga Second: ???

Spesifikasi Kendaraan:
2261cc MZR 2.3L Direct Injection Spark Ignition (DISI) Turbocharged Engine, In-line 4 cylinder, DOHC 16 valve, FWD, ABS with EBD & BA, Multi-Information Display (MID) with trip computer, Bose® 9-speaker audio system with AudioPilot® 2 and Centerpoint® sound technologelectrical, sunroof, airbag, seat warmer, rain sensor, parking camera,
235HP & 350Nm

Ulasan:
Berbeda dengan pendahulunya, Mazda CX-7 terbaru tidak lagi memakai penggerak empat roda (AWD). Alasan Mazda mengganti sistem gerak untuk CX-7 adalah kondisi konsumen SUV di Indonesia yang tidak begitu menyukai SUV 4x4. Alasan spesifik dari resistensi konsumen adalah beban pajak barang mewah (PPnBM), yang mencapai 50% untuk mobil berkapasitas 2,3 liter berpenggerak empat roda.
Dari segi desain eksterior, bagian grillenya kini memakai desain five-point yang serupa dengan milik RX-8, MX-5 and Mazda3 terbaru. Aksen grille dilengkapi dengan airdam besar yang ditujukan untuk memaksimalkan aliran udara bagi mesin 2,3 liter turbo milik CX-7. Mempermanis tampilannya lampu kabutnya dibingkai aksen krom. Di bagian belakang, tidak tampak perubahan signifikan. Terobosan baru hanya terlihat dari hadirnya rear viev camera di bagian atas pintu belakang.

Di interior, perubahan paling signifikan tampak dari keberadaan layar 3,5 inci super-twisted nematic (STN) monochrome dan 4,1 inci thin-film transistor (TFT) berwarna yang berfungsi sebagai Multi Information Display (MID), yang di posisikan di atas panel instrumen untuk memberikan informasi mengenai kondisi mobil. Nah, layar itu juga berfungsi untuk menampilkan kondisi lingkungan bagian belakang mobil ketika hendak mundur. Perubahan lain adalah dashboard baru dan kemudi dengan desain baru diimbuhi cruise control, kontrol audio, dan kontrol MID.
Di sektor dapur pacu, Mazda CX-7 tetap memakai mesin bertipe MZR berkapasitas 2.261 cc, empat silinder yang dilengkapi turbocharger, intercooler dan Direct-Injection Spark Ignition (DISI). Transmisinya dipilih 6-speed activematic (tiptronic). Berita bagusnya, CX-7 mampu melemparkan tenaga 235 hp pada 5.000 rpm dengan torsi 350 Nm pada 2.500 rpm.

Kunci kekuatan itu adalah imbuhan turbointercooler serta sistem DISI (Direct-Injection Spark Inginition. Tak seperti sistem injeksi biasa yang menginjeksikan bensin ke saluran udara, DISI mengirimkan bahan bakar bertekanan tinggi langsung ke ruang bakar dan memaksimalkan pembakaran. Ketika melintasi jalur tol Cipularang menuju Bandung, fakta di atas diterjemahkan menjadi performa mesin yang beringas. Puncak torsi yang diperoleh di putaran rendah (2.500 rpm) juga menyokong keganasannya saat berakselerasi.

Di atas putaran 2.500 rpm, CX-7 semakin beringas. Keganasan mesin ini diimbangi dengan pengendalian yang cukup baik. Meskipun terasa sedikit gejala understeer saat menikung, namun secara keseluruhan pengendalian CX-7 dapat diandalkan. Terima kasih pula pada lebar kendaraan yang mencapai 1.872 mm, tuning suspensi rigid, serta keberadaan Dynamic Stability Control (DSC).

Positif:
- Tenaga yang dihasilkan mesin besar
- Suspensi empuk
- Terdapat opsi cruise control
- Fitur sangat banyak
- Kabin yang kedap suara
- Suara audio sangat baik

Negatif:
- Bensin boros
- Pintu tidak autolock walaupun mobil sudah berjalan
- Pengatur bangku otomatis hanya pada driver saja

Ringkasan:
Mobil ini merupakan technology lanjutan dari Mazda CX-7 non facelift yang masih memakai system AWD.

Pendapat pribadi (subjective):
Sampai saat ini, saya masih memakai mobil ini untuk weekend saja. Sebenernya tidak ada kekurangan mencolok pada mobil ini. Tetapi bagi saya kekurangannya adalah offset mobil yang kurang mengizinkan mobil ini memakai velg2 yang bisa lebar dan celong dan juga pada konsumsi BBM yang termasuk kategori boros bagi saya (1:6 – 1:7), karena sebelumnya saya mengendarai Honda Jazz. Untuk masalah performa mesin, mobil ini sangat tidak diragukan karena mesin bawaan mobil ini sudah dilengkapi dengan turbocharged. Selain itu kelebihan lain dari mobil ini adalah adanya opsi cruise control yang dapat membantu pengendara pada saat mengendarai di tol yang sepi sehingga mobil dapat berlari tanpa harus menginjak gas, suspensi bawaan yang empuk, suasana di dalam kabin yang sangat kedap suara dan juga suara audio dari BOSE yang sangat memanjakan kuping. Untuk mobil dengan budget sekitar 500 jt an, mobil ini sangat worth it dimiliki.

Sabtu, 05 Mei 2012

Lexus RX350 2011

Merk: Lexus
Model: RX 350
Transmisi: 6 AT
Tahun Pembuatan: 2011
Harga Baru (pada saat punya/tes): 1,152 M
Harga Second (pada saat penulisan ulasan): -

Spesifikasi Kendaraan:
2GR-FE 3.456cc 275hp 348Nm 10 Airbag, ABS, EBD, BA, VDIM, MMI with Remote touch controller, cruise control, integrated MID & Head Unit,15 speaker mark levinson, electric seats, etc.

Ulasan:
RX 350 adalah model paling "terbaru" dari keluarga RX di pabrikan lexus. Pada generasi ke 3 Lexus RX 350 sudah tidak memiliki kembaran versi "hemat".Di indonesia Lexus RX ditawarkan dalam dua trim yaitu 270 dan 350. kedua nya dibedakan atas kelengkapan dan kapasitas mesin yang digunakan. sebagai line up "termurah" yang ditawarkan oleh lexus indonesia. RX series merupakan lexus terlaris di indonesia. Meluncur pertama kali tahun 2009 di indonesia. terdapat perbedaan signifikan antara RX yang dipasarkan tahun 2009-2010 dengan 2011- sekarang. pada RX 350 produksi 2011 keatas telah dilengkapi dengan MMI with Remote controller yang dilengkapi dengan GPS yang sudah meliputi peta untuk seluruh negara ASEAN. terdapat selisih yang cukup signifikan yaitu 52 juta antara rx 350 yang sudah dilengkapi fitur ini dan yang belum.

Exterior RX 350 cukup menunjukkan bahwa ia adalah mobil "mewah". terdapat moonroof di atapnya, lampu model projector, stoplamp LED dengan mika bening, dan rear spoiler hitam, ditambah bodi yang lebar dan memanjang, dihiasi pelek 19" berwarna gunmetal. besar nya body dapat disamarkan dengan baik oleh desainer Lexus sehingga mobil ini tampak "compact"

Masuk ke interiornya, material yang digunakan "cukup" mewah dan dari desain juga kualitas bahan yang digunakan dapat disejajarkan dengan rival nya yang berasal dari eropa. Finishing interiornya rapi, doortrim dihias bahan kulit. penggunaan "soft touch" pada interior menciptakan aura mewah. untuk warna interior terdapat 3 pilihan warna yaitu "black" "grey" "beige". Pengoperasian fitur-fiturnya terasa mudah, hanya dengan remote controller kita dapat mengakses GPS, AC, MID, HU, Bluetooth, etc.

Menggunakan dapur pacu serupa dengan toyota camry 3.5Q . respon mesin sudah lebih cukup untuk membopong SUV yang memiliki berat sekitar 2 ton melaju 0-100km/h dalam 8 detik* .didukung transmisi automatic 6 speed yang dilengkapi dengan mode manual. untuk handling, dukungan independent Macpherson di depan dan independent Double wishbone dibelakang memberikan handling yang sangat baik untuk sebuah SUV.

Soal kenyamanan RX 350 boleh diadu dengan rival nya asal eropa. Kabin yang senyap dan bantingan yang cukup baik ( tidak terlalu keras dan tidak terlalu empuk).

Sayangnya bagasi mobil ini sangat kecil, bahkan lebih kecil dari toyota harrier/ lexus RX 300 pada generasi sebelum nya. padahal secara dimesi terdapat pertambahan besar yang cukup terlihat. hal ini sedikit dapat dimaklumi karena lantai dek yang tinggi akibat penggunaan Spare tyre berukuran 19 inch.

Positif:
- Kenyamanan dan kesenyapan kabin
- Fitur cukup lengkap dan "user friendly"
- Build Quality
- Harga cukup masuk akal mengingat harga dari rival nya yang "cukup tinggi"
- Ground clearance cukup tinggi
- Respon mesin yang sangat baik
- Handling yang baik sehingga tidak seperti mengendarai sebuah SUV
- kabin yang lapang ( akibat bagasi yang kecil )

Negatif:
- Bagasi yang kecil
- Konsol tengah yang besar sehingga sering terbentur kaki
- "pasaran"

Pendapat pribadi (subjective):
Menurut saya apabila anda ingin memiliki sebuah Lexus RX lebih baik anda memilih RX 350 dibandingkan RX 270. selisih harga yang tidak terlalu jauh dibandingkan dengan fitur yang didapat. kemudian faktor Power to weight Ratio merupakan alasan saya menyarankan RX 350. lalu ada baik nya anda membeli RX series melalui ATPM nya dibandingkan dengan IU. karena dengan membeli di ATPM anda akan mendapatkan Free service dan spareparts selama 5 tahun tanpa batasan Kilometer. lalu anda akan mendapatkan GPS yang sudah builtin dengan MMI pada RX anda, karena beberapa teman saya yang membeli RX di IU tidak mendapatkan MMI with Remote controller. kalaupun ada GPS nya tidak dapat digunakan di Indonesia.

Jumat, 04 Mei 2012

Kia Picanto Cosmo 2011

Merk: KIA
Model: Picanto Cosmo
Transmisi: Manual
Tahun pembuatan: 2011
Harga Baru (pada saat punya/tes): 116.5 jt
Harga Second (pada saat penulisan ulasan): 80-100jt (tergantung tahun dan tipe)

Spesifikasi Kendaraan:
I-4 SOHC 12 Valve 1086cc 63 ps 4 silinder

Ulasan:
Picanto termasuk salah satu icon city car di tanah air. Semenjak rilis sekitar tahun 2004, mobil mungil Korea ini menuai banyak respon positif dan mencatat angka penjualan yang cukup lumayan. Picanto cosmo hadir pada tahun 2010 sebagai facelift teranyar dari model sebelumnya.

Saya benar-benar jatuh cinta dengan tampilan eksterior Pica cosmo. Meski sedikit berlebihan, saya anggap cosmo adalah city car paling good looking yang ada di Indonesia. Fog lamps yang di desain seperti bulan sabit, balutan chrome di gril depan, bemper belakang yang mengotak dan model velg anyar membuat Pica Cosmo terlihat makin sporty. Jauh dari kesan "manis" dan "imut" seperti pendahulunya.

Masuk kedalam kabin kita akan disambut dengan dominasi warna krem. Pemilihan warna ini di satu sisi membuat interior tampil mewah dan elegan, tapi disisi lain rentan akan kotoran. Sebagai city car, Picanto tergolong lega terutama untuk baris depan. Baris kedua saya rasa hanya nyaman untuk ditempati 2 orang dewasa meskipun diisi 3 juga bisa. Tidak banyak gimmick yang bisa ditemukan di dalam interiornya (kemungkinan untuk memangkas harga). Pengaturan kaca spion hanya bisa dilakukan secara manual (engkol), pun demikian dengan kaca penumpang belakang yang belum mengadopsi sistem power window. Kualitas finishing interior saya rasa juga agak kurang. Untungnya masih ada audio bawaan merk Kenwood yang dilengkapi slot USB dengan kualitas yang cukup baik. Kemudinya bisa di atur ketinggiannya sesuai dengan keinginan.

Berbicara performa, untuk anda yang biasa membawa mobil 1500cc keatas mungkin akan merasa tarikan Pica agak lambat tapi saya rasa itu hal yang lumrah karena city car ditujukan untuk mengejar efisiensi alih-alih akselerasi. Satu hal yang menjadi keunggulan adalah dimensinya yang mungil sehingga anda tidak akan kesulitan meliuk-liuk ditengah kemacetan kota dan saat mencari tempat parkir. Tuas persenelingnya cukup enteng (malah saya rasa kelewat enteng). Konsumsi BBM juga menjadi salah satu keunggulan Picanto. Untuk dalam kota tercatat sekitar 14-15 kpl dengan rute kombinasi macet lancar (tergantung driving style).


Pros:
+ Eksterior sporty
+ Fog lamps
+ Ruang kabin depan lega
+ Audio bawaan Kenwood
+ Tilt steering
+ Interior terkesan mewah
+ Bagasi lapang
+ Irit BBM
+ Value for money
+ Harga jual kembali masih tinggi

Cons:
- Performa
- Baris kedua sempit
- Minim fitur (termasuk fitur safety)
- Kualitas interior
- Kualitas jaringan aftersales servis yang tidak merata

Ringkasan:
City car good looking dengan tampilan interior yang minimalis dan performa dalam kota yang cukup handal. Konsumsi BBMnya tergolong irit.

Ulasan pribadi (subjektif):
Sekali lagi saya tegaskan, saya benar-benar kagum dengan desain eksterior Picanto Cosmo. Tinggal ganti velg 15 dengan profil ban yang sedikit tebal dijamin akan semakin mantap meskipun mengorbankan sisi efisiensi. Harga yang ditawarkan juga sangat kompetitif, 116.5jt belum termasuk segambreng bonus (sempat ada penawaran paket bonus kaca film 3M) dan diskon bervariasi antara 500rb-2jt membuat Pica sangat value for money. Menariknya lagi, harga jual kembali mobil yang di Korea bernama Morning ini cukup tinggi. Saya sempat survei harga bekasnya masih di range 90 jutaan. Malah di salah satu dealer mobkas, Pica 2010 masih dihargai 100jtan.

Kamis, 03 Mei 2012

Isuzu Panther Touring 2004

Merk: Isuzu
Model: Panther Touring
Transmisi: Otomatis
Tahun Pembuatan: 2004
Harga Baru (pada saat punya/tes): Beli bekas di tahun 2011 seharga 115 jt
Harga Second (pada saat penulisan ulasan): Masih dipakai

Spesifikasi Kendaraan:
- Mesin diesel 2499 CC turbo direct injection 4 silinder
- Tenaga maksimum 80 HP/3500 RPM
- Torsi maksimum 19,5 KGM/1800 RPM
- Transmisi otomatis 4 speed
- Kapasitas tangki BBM 55 liter

Ulasan:
Mobil yang berukuran cukup besar ini sangatlah lega, apabila kursi baris paling belakang dilepas, akan didapatkan bagasi yang sanggup memuat banyak sekali barang. Suara mesin yang menerobos masuk ke kabin juga sudah boleh dibilang cukup halus. Total kapasitas supir dan penumpang adalah antara 5 - 8 orang. Sayang mesinnya yang sudah menggunakan turbo terasa biasa-biasa saja, tidak ada akselerasi yang mengesankan, apalagi dipadu transmisi otomatis, makin terasa lamban apalagi jika mau menyalip kendaraan di depan. Benar-benar butuh perhitungan cermat. Konsumsi BBM nya masih standar lah, bermain di rentang 1:8 untuk dalam kota dan maksimal 1:11 untuk luar kota.

Positif:
Kabin luas, muat banyak penumpang dan barang, mesin teknologi lawas jadi bisa minum solar jelek, perawatan mudah dan didukung jaringan ATPM nya yang luas.

Negatif:
Getaran mesin tinggi, akselerasi lamban, transmisi otomatis tidak responsif, kualitas interior biasa saja bahkan pada doortrim terkesan jelek dan tidak rapi. Suspensi luar biasa limbung, jadi berhati-hatilah apabila menikung. Suspensi depan cenderung lembek dan mengayun, sementara suspensi belakang kalau mobil kosong terasa keras tapi kalau dimuati penuh gampang mentok stopper.

Ringkasan:
Mobil ini pas untuk dijadikan mobil keluarga karena daya angkutnya yang besar, tapi sepertinya perlu sedikit perhatian di sektor suspensi.

Pendapat pribadi (subjective):
Mobil ini dibeli untuk keperluan operasional kerja, tapi sayang transmisi otomatisnya tidak menyenangkan dan suspensi juga sangat tidak enak kalau dibawa jalan jauh untuk perjalanan antar kota.